Kubu Raya – Belasan mahasiswa Kabupaten Kubu
Raya yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kubu Raya (AMKR) melakukan unjuk
rasa disela pelantikan anggota DPRD Kubu Raya.
"Kami
meminta anggota DPRD Kubu Raya yang hari ini dilantik untuk bisa membantu
percepatan penataan dan pembinaan pasar tradisional yang selama ini kurang
diperhatikan. Kami juga meminta agar DPRD Kubu Raya agar bisa mendesak pemkab
untuk mengusir supermarket modern seperti Alfamart, Indomaret dan
sejenisnya," kata koordinator AMKR Menuntut, Irham di Sungai Raya, Rabu.
AMKR
Menuntut menilai Pemkab Kubu Raya terkesan membiarkan pembangunan pasar
tradisional tidak dimaksimalkan. Pasalnya, sampai saat ini ada 24 pasar
tradisional yang sudah dibangun namun sampai saat ini belum difungsikan dengan
baik.
Irham
menambahkan, untuk perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak aman lagi bagi
rakyat kecil, itu terbukti dengan dengan banyaknya pasar modern yang masuk di
berbagai daerah, termasuk Kubu Raya.
"Sayangnya
penataan dan pembinaan ekonomi kecil sampai hari ini belum maksimal dan justru
timbul keberpihakan terhadap pasar modern yang hanya menguntungkan sebagian
pihak," Ujarnya.
Dalam
aksi itu mereka juga meminta anggota DPRD Kubu Raya periode 2014-2019 untuk
menuntaskan proyek di Desa Dabong (Pengadaan Alat pengubah air asin menjadi air
tawar) yang memakan anggaran Rp1,8 miliar.
Dalam
aksi damai tersebut, belasan mahasiswa itu mendapat pengaman ketat dari ratusan
aparat kepolisian yang selain mengamankan aksi itu juga proses pelantikan
anggota dewan.
(MC.Kubu Raya/Yudhi)
0 komentar:
Posting Komentar