Ribuan Pohon Kelapa Mengalami Kerusakan Karna Di serang Kumbang Tanduk

KUBU RAYA - Ribuan pohon kelapa dalam milik warga Desa Dabong, Mengkalang Jambu dan Mengkalang Buntung di Kecamatan Kubu diserang hama kumbang. Akibatnya, tanaman kelapa dalam milik warga mati dan tidak bisa lagi menghasilkan.
      "Diperkirakan ada sekitar 30 hektar di Desa Dabong yang diserang hama kumbang tanduk ini dengan jumlah pohon kelapa lebih dari seribu pohon. Belum termasuk di Desa Mengkalang Jambu dan Mengkalang Buntung," ungkapnya. 
      Menurut dia, kejadian ini terjadi sejak tahun 20I0 dimulainya pembukaan lahan perkebunan milik sebuah perusahaan yang beroperasi di sekitar desa. Sejak saat itu hingga sekarang, masyarakat sudah tidak lagi memiliki tanaman pohon kelapa. 
      Ironisnya, masyarakat terpaksa harus membeli jika membutuhkan kelapa, "Padahal dulunya, kita di sini terkenal sebagai penghasil kelapa dalam dengan kualitas bagus. Tapi sekarang hanya tinggal cerita saja," tuturnya. 
      Anggota Komisi B DPRD Kubu Raya, Sahruddin menyayangkan kejadian tersebut. Ia berharap hendaknya ada kepedulian dari dinas terkait untuk mengatasi pennasalahan itu. "Kita berharap pemerintah segera turun ke lapangan dan melakukan riset. Kalau memang ini akibat dampak dari pembukaan lahan sawit maka hendaknya pihak perusahaan ikut bertanggungjawab melalui program CSR nya," tegas dia.
      Menurut dia harus ada solusi yang diberikan baik oleh pihak perusahaan maupun Pemkab Kubu Raya melalui dinas terkait. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut maka dikhawatirkan akan menjadi berdampak pada kehidupan sosial di masyarakat.
      Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah menegaskan jika pihak perusahaan tidak mau memperhatikan masyarakat sekitar maka operasionalnya ditutup. "Kalau memang tidak mau memperhatikan masyarakat sekitar lebih baik tutup saja. Cabut IUP nya, stopkan operasional kegiatannya. Jangan mau mencari untung saja sementara keluhan masyarakat sekitar tidak dipedulikan," tegasnya. 
      Karena itu dalam waktu dekat pihaknya akan meminta dokumen amdal apakah benar-benar sudah dijalankan atau belum. "Bukan kita tidak mendukung investasi. Akan tetapi kalau tidak serius dan justru merugikan daerah dan masyarakat kenapa harus dipertahankan," katanya.(MC. Kubu Raya/Wulan)

0 komentar:

Posting Komentar